Senin, 09 Mei 2011

PROMOSI KESEHATAN

“ISPA”

KIECKHY EDITING


Dosen Pembimbing: Rusmadi, AKM

Disusun oleh: Kel. 8 (kelas II c_tingkat II )

1_baby_santa.jpgRahmah

1_baby_santa.jpg Ramadina Riski Saputri

1_baby_santa.jpgMurpratiwi

1_baby_santa.jpg Lyda Amilia

1_baby_santa.jpgMila Awallia

1_baby_santa.jpgMisdawati

AKADEMI KEBIDANAN BANUA BINA HUSADA BANJARBARU 2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karna atas berkah rahmat dan hidayah Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.sehubungan dengan tugas yang diberikan dosen kami bapak Rusmadi,AKM pada mata kuliah promosi kesehatan dengan tema ISPA yang bertujuan untuk penambahan pengetahuan kami dalam beberapa kasus penyakit yang sering dijumpai dan tak asing lagi terdengar di masyarakat dan bagaimana cara penangannya.hanya itu yang dapat kami sampaikan,salah khilaf kami mohon maaf, terimakasih.assallamuallaikum wr.wb.

PENULIS

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG …………………………………………………………… 1

B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………… 2

C. TUJUAN PENULISAN ………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI ………………………………………………………………………… 3

B. ETHIOLOGI ………………………………………………………………………3

C. TANDA & GEJALA …………………………………………………………….. 4

D. PATOFISILOGIS ……………………………………………………………….. 4

E. DIAGNOSA ISPA ………………………………………………………………. 4

F. BAHAYA ISPA …………………………………………………………………. 5

G. TANDA-TANDA KLINIS ISPA ……………………………………………….. 6

H. TANDA-TANDA LAB. ISPA ………………………………………………….. 6

I. GEJALA ………………………………………………………………………… 7

J. PEMBAGIAN ISPA ……………………………………………………………. 7

K. PENGOBATAN & PERAWATAN ISPA RINGAN ………………………….. 8

L. PENGOBATAN PADA ISPA …………………………………………………. 9

M. PENGOBATAN & PERAWATAN (UMUM) ……………………………….. 11

N. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN ………………………………. 11

O. PENATALAKSANAAN KASUS ISPA ……………………………………... 12

PENUTUP

KESIMPULAN & SARAN ……………………………………………………………. 13

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………... 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.

ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % – 60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % – 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik.

1

B. RUMUSAN MASALAH

* Pengertian ISPA?

* Penyebab & tanda gejalanya?

* Pengobatan & pencegahan?

* Penanganan sebagai tenaga kesehatan?

C. TUJUAN PENULISAN

* Memberitahukan kepada mahasiswi dan para pembaca tentang pengertian ISPA

* Memberitahukan kepada mahasiswi dan para pembaca dampak apa saja yang dapat ditimbulkan dari ISPA

* Mengantisipasi jika kita terkena ISPA dan bagaimana cara pencegahan serta penanganannya

* Memberitahukan kepada setiap orang apa saja jenis atau macam-macam ISPA dan tanda bahaya apa saja yang terjadi pada ISPA

* Memberitahukan apa saja tanda – tanda klinis dan gejala ISPA

* Memberikan beberapa cara pengobatan dan perawatan pada seseorang yang terkena ISPA

2

BAB II

PEMBAHASAN

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

A. Definisi

Menurut DepKes RI (1998) Istilah ISPA mengandung 3 unsur, yaitu infeksi, saluran pernafasan, dan akut. Pengertian atau batasan masing-masing unsur adalah sebagai berikut :

a. Yang dimaksud dengan infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.

b. Yang dimaksud dengan saluran pernafasan adalah organ yang mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Dengan demikian ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini maka jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract).

c. Yang dimaksud dengan infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari ini diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari (DepKes. RI, 1998 : 3 dan 4).

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ISPA adalah suatu keadaan dimana kuman penyakit berhasil menyerang alat-alat tubuh yang dipergunakan untuk bernafas yaitu mulai dari hidung, hulu kerongkongan, tenggorokan, batang tenggorokan sampai ke paru-paru, dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari.

B. Etiologi
Etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis penyakit bakteri, virus, dan riketsia. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenvirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain (DepKes.RI, 1998 : 5).

3

C. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala penyakit infeksi saluran pernafasan dapat berupa :
a. Batuk
b. Kesulitan bernafas c. Sakit tenggorokan
d. Pilek
e. Demam
f. Sakit kepala
(DepKes.RI, 1993 : 1)

D. Patofisiologi

Terjadinya infeksi antara bakteri dan flora normal disaluran nafas. Infeksi oleh bakteri, virus dan jamur dapat merubah pola kolonisasi bakteri. Timbul mekanisme pertahanan pada jalan nafas seperti filtrasi udara inspirasi di rongga hidung, refleksi batuk, refleksi epiglottis, pembersihan mukosilier dan fagositosis. Karena menurunnya daya tahan tubuh penderita maka bakteri pathogen dapat melewati mekanisme sistem pertahanan tersebut Akibatnya terjadi invasi di daerah-daerah saluran pernafasan atas maupun bawah.

E. Diagnosis ISPA

ISPA sebetulnya merupakan istilah untuk banyak penyakit infeksi di saluran napas. Berikut ini adalah penyakit yang termasuk dalam ISPA :

1. Common cold

2. Flu (Influenza)

3. Rhinosinusitis atau Sinusitis

4. Tonsilitis, Faringitis, atau Tonsilofaringitis (Radang Tenggorokan)

5. Abses peritonsilar

6. Otitis Media Akut (Infeksi telinga tengah)

7. Epiglotitis

8. Laringitis

4

9. Trakeitis

10. Bronkitis

11. Bronkiolitis

12. Pneumonia

13. Pleuritis

Jadi apabila dokter mendiagnosis anak kita sebagai ISPA, maka anak kita mungkin sakit common cold atau radang tenggorokan atau yang lainnya. Tanyakanlah kepada dokter mengenai diagnosis yang lebih spesifik.

F. Bahaya Infeksi Saluran Pernafasan Akut

Salah satu bahaya atau akibat terburuk dari ISPA adalah kematian. Berdasarkan data-data dari Departemen Kesehatan maka angka kematian bayi di Indonesia adalah 90,3 per 1.000 kelahiran hidup berarti dari 1.000 bayi yang dilahirkan hidup lebih dari 90 orang di antaranya meninggal sebelum mencapai 1 tahun.
Angka kematian balita di Indonesia adalah 17,8 per 1.000 balita. Berarti dari 1.000 balita yang ada di Indonesia lebih dari 17 orang diantaranya akan meninggal sebelum usia 5 tahun oleh berbagai sebab. Menurut penelitian yang dilakukan tahun 1980, 22,1% sebab kematian bayi di Indonesia adalah akibat ISPA. Sedangkan data tahun 1983 menunjukkan bahwa hampir 40% kematian anak berumur 2 tahun sampai 12 bulan adalah disebabkan oleh ISPA

(DepKes.RI, 1985 : 8).

Sebab keparahan penyakit pada anak yang menderita ISPA adalah :

a. Pertolongan medis yang terlambat :
Banyak anak yang meninggal tidak lama setelah tiba di rumah sakit karena pada waktu itu keadaan mereka sudah payah baru dibawa oleh orang tuanya ke rumah sakit.

b. Kekurangan gizi :
Banyak penderita ISPA yang menderita kekurangan gizi.

5

c. Adanya penyakit lain :
Banyak anak yang disamping menderita ISPA juga menderita penyakit-penyakit lain pada waktu yang bersamaan.

Bahaya lain dari ISPA adalah terjadinya gangguan pernafasan masa dewasa jika pada usia anak-anak sering mendapat serangan ISPA.

a.Sumbatan pada saluran nafas di paru-paru sehingga sering menderita sesak nafas.

b. Serangan penyakit asma jika mempunyai bakat alergi.

Jelaslah bahwa disamping kematian, ISPA dapat pula berakibat gangguan pernafasan hingga orang tersebut tidak dapat bekerja keras dan bekerja berat, sehingga mungkin dapat menjadi beban masyarakat atau keluarganya.

G. Tanda-tanda klinis ISPA.

· Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.

· Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.

· Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung, kejang dan coma.

· Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

H. Tanda-tanda laboratoris ISPA.

· hypoxemia

· hypercapnia

· acydosis (metabolik dan atau respiratorik)

6

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, sedangkan tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, stridor, Wheezing

I. Gejala

Gejala ISPA sangat bervariasi. Antara penyakit satu dan yang lainnya sering mempunyai gejala yang serupa. Sebagai contoh, kita mungkin sulit membedakan common cold dengan flu karena gejalanya hampir sama. Konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyakit yang dialami anak kita.

Berikut ini adalah gejala ISPA pada anak-anak :

· Demam

· Batuk

· Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin

· Nyeri tenggorokan/nyeri menelan

· Suara serak

· Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi

· Lesu, lemas

· Sesak napas

· Frekuensi napas cepat

J. Pembagian ISPA

a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Bagian Atas

Adalah infeksi-infeksi yang terutama mengenai struktur-struktur saluran nafas disebelah atas laring. Kebanyakan penyakit saluran nafas mengenai bagian atas dan bawah secara bersama-sama atau berurutan, tetapi beberapa di antaranya melibatkan bagian-bagian spesifik saluran nafas secara nyata.

7


Yang tergolong Infeksi Saluran Nafas Akut (ISPA) bagian atas diantaranya adalah : Nasofaringitis akut (selesma), Faringitis Akut (termasuk Tonsilitis dan Faringotosilitis) danrhinitis.

b. Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Bawah

Adalah infeksi-infeksi yang terutama mengenai struktur-struktur saluran nafas bagian bawah mulai dari laring sampai dengan alveoli. Penyakit-penyakit yang tergolong Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bagian bawah : Laringitis, Asma Bronchial, Bronchitis akut maupun kronis, Broncho Pneumonia atau Pneumonia (suatu peradangan tidak saja pada jaringan paru tetapi juga pada bonkioli) (Pusdiknakes, 1993 : 105).

Dan menurut Pusdiknakes (1990 : 20) tentang perawatan bayi dan anak ISPA dibagi dalam tiga macam, yaitu :

a. Ringan
Bila timbul batuk tidak mengganggu tidur, dahak encer, tidak ada anoreksia, panas tidak begitu tinggi, misalnya rhinitis, rhinofaringitis.

b. Sedang
Dahak kental, ingus kental, panas tinggi (38oC), anoreksia, sesak, sakit saat menelan, misalnya tonsilofaringitis, laringo traceobronchitis.

c. Berat
Panas tinggi disertai nafas ngorok, stridor, kadang-kadang disertai penurunan kesadaran, misalnya pada pneumonia.

K. Pengobatan dan Perawatan ISPA Ringan

Pengobatan dan perawatan penderita ISPA ringan dilakukan di rumah. Jika anak menderita ISPA ringan maka yang harus dilakukan adalah hal-hal sebagai berikut (DepKes.RI, 1985 : 6 dan 7) :

8

* Demam

1) Bila demam dilakukan kompres.

Cara mengompres adalah sebagai berikut :

* Ambillah secarik kain yang bersih (saputangan atau handuk kecil).

* Basahi atau rendam kain tersebut dalam air dingin yang bersih atau rendam kain tersebut dalam air dingin yang bersih atau air es, kemudian peras.

* Letakkan kain di atas kepada atau dahi anak tapi jangan menutupi muka.

* Jika kain sudah tidak dingin lagi basahi lagi dengan air, kemudian peras lalu letakkan lagi di atas dahi anak.

* Demikian seterusnya sampai demam berkurang.

2) Berikan obat penurun panas dari golongan parasetamol.

* Pilek

Jika anak tersumbat hidungnya oleh ingus maka usahakanlah membersihkan hidung yang tersumbat tersebut agar anak dapat bernafas dengan lancar. Membersihkan ingus harus hati-hati agar tidak melukai hidung.

* batuk

Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis 1/2 sendok teh dicampur dengan kecap atau madu 1/2 sendok teh , diberikan tiga kali sehari.

* Pemberian makanan

Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.

9

* Pemberian minuman

Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.

* Lain-lain

Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang

L.Pengobatan pada ISPA

  • Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik melalui jalur infus , di beri oksigen dan sebagainya.
  • Pneumonia: diberi obat antibiotik melaui mulut. Pilihan obatnya Kotrimoksasol, jika terjadi alergi / tidak cocok dapat diberikan Amoksilin, Penisilin, Ampisilin.
  • Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan.Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol.

Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik selama 10 hari.

10

M. Pengobatan dan perawatan

Prinsip perawatan ISPA antara lain :

· Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari

· Meningkatkan makanan bergizi

· Bila demam beri kompres dan banyak minum

· Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih

· Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat.

· Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih menetek

Pengobatan antara lain :

· Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).

· Mengatasi batuk. Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.

N. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan

* Suruhlah anak beristirahat atau barbaring di tempat tidur.

* Berikan cukup minum tapi jangan berikan air es atau minuman yang mengandung es. Dapat diberikan teh manis, air buah atau pada bayi dapat diberikan air susu ibu.

* Berikan makanan yang cukup dan bergizi.

11

* Anak jangan dibiarkan terkena hawa dingin atau hawa panas. Pakaian yang ringan hendaknya dikenakan pada anak tersebut.

* Hindarkanlah orang merokok dekat anak yang sakit dan hindarkan asap dapur atau asap lainnya mengenai anak yang sakit.

* Perhatikan apakah ada tanda-tanda ISPA sedang atau ISPA berat yang memerlukan bantuan khusus petugas kesehatan.

O. Penatalaksanaan kasus ISPA

* Pencegahan ISPA

a. Mengusahakan agar anak mempunyai gizi yang baik
b.
Mengusahakan kekebalan anak dengan imunisasi
c.
Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
d.
Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
e.
Pengobatan segera

* Pemberantasan ISPA yang dilakukan adalah :

a. Penyuluhan kesehatan yang terutama di tujukan pada para ibu.

  1. Pengelolaan kasus yang disempurnakan.
  2. Immunisasi

12

BAB III

PENUTUP

K. KESIMPULAN

ISPA adalah suatu keadaan dimana kuman penyakit berhasil menyerang alat-alat tubuh yang dipergunakan untuk bernafas yaitu mulai dari hidung, hulu kerongkongan, tenggorokan, batang tenggorokan sampai ke paru-paru, dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari.

tanda-tanda klinisnya adalah Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung, kejang dan coma.Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

L. SARAN

Salah satu bahaya atau akibat terburuk dari ISPA adalah kematian. Berdasarkan data-data dari Departemen Kesehatan maka angka kematian bayi di Indonesia adalah 90,3 per 1.000 kelahiran hidup berarti dari 1.000 bayi yang dilahirkan hidup lebih dari 90 orang di antaranya meninggal sebelum mencapai 1 tahun.maka dari itu dengan pencegahan dan penanganan sedini mungkin kita dapat menghindarkan anak atau seseorang disekitar kita agar tidak terkena ISPA.

13

DAFTAR PUSTAKA

* www.benih.net/.../ispa-infeksi-saluran-pernapasan-akut-ketahui-dan-waspadailah.COM

* www.scribd.com

* www.jevuska.com

* www.Perawatdanbidan.blogspot.com

* www.infokedokteran.com

14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar